Di kehidupan ini, kita pastinya gak asing kalau mendengar tentang suatu hal yang sering dibilang "Pertambangan". Orang-orang mungkin banyak yang tahu pasti apa itu pertambangan, dan mungkin juga ada yang hanya tahu apa itu pertambangan. Maksudnya? apa bedanya? maksudnya itu, kalau orang yang tahu pasti tentang pertambangan, dia tahu tentang pertambangan secara detil. Mungkin mulai dari pengertiannya, jenis-jenisnya atau macam-macamnya, bagaimana perkembangan pertambangan di Indonesia maupun di dunia, dan lain-lainnya.
Terus kalau orang yang hanya tahu maksudnya gimana? maksudnya orang yang hanya tahu itu ya tahu pertambangan itu seperti apa tapi tidak secara detil. Maksudnya orang tersebut tahu pertambangan itu contohnya seperti tambang emas, batu bara, timah, tapi tidak tahu tentang pengertian dari pertambangan itu apa, jenis-jenis lain dari pertambangan, bagaimana perkembangan pertambangan di Indonesia atau di dunia.
Pengertian pertambangan yang bersumber dari wikipedia: "Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas)".
Tapi ada juga pengertian pertambangan lainnya, yaitu "Pertambangan suatu kegiatan pengambilan endapan galian berharga dan bernilai ekonomis
dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada
permukaan bumi, di bawah permukaan bumi, dan di bawah permukaan air.
Hasil kegiatan pertambangan antara lain, minyak dan gas bumi, bijih
mangaan, bijih emas, perak, batubara, pasir besi, bijih timah, bijih
nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, dan granit". Walaupun pengertian tersebut jauh lebih panjang atau lebih detil dibanding sumber dari wikipedia tadi, tapi yang penting intinya terdapat kata-kata 'kegiatan menggali'.
Dalam pertambangan terdapat beberapa tahapan kegiatan, yaitu:
Dalam pertambangan terdapat beberapa tahapan kegiatan, yaitu:
- Prospeksi adalah suatu kegiatan penyelidikan dan pencarian untuk menemukan bagian endapan bahan galian atau mineral berharga.
- Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta “studi kelayakan” dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan.
- Eksploitasi adalah suatu kegiatan pertambangan yang meliputi pekerjaan-pekerjaan pengambilan dan pengangkutan endapan bahan galian atau mineral berharga sampai ke tempat penimbunan dan pengolahan/pencucian, kadang-kadang sampai ke tempat pemasaran.
- Sedangkan Pengolahan/pemurnian/pengilangan adalah suatu pekerjaan memurnikan atau meninggikan kadar bahan galian dengan jalan memisahkan mineral berharga dan yang tidak berharga, kemudian membuang mineral yang tidak berharga tersebut yang dapat dilakukan dengan cara kimia (BPS, 2004).
1. Emas dan Perak
Emas adalah logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs). Berat jenis emas tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan.Perak adalah logam yang terbentuk dan selalu bersama-sama dengan logam emas, yang mempunyai warna putih. Mineral-mineral yang terpenting yang mengandung perak adalah Perak alam (Ag), Argentite (Ag2S), Cerrargyrite (AgCl), Polybasite (Ag16 Sb2 S11), Proustite (Ag2 As S3) dan Pyrargyrite (Ag3 Sb S3). Kebanyakan perak di dunia berasal dari cebakan hydrothermal yang mengisi rongga-rongga. Kegunaannya adalah untuk perhiasan, cindera mata, logam campuran dan lain-lain. Potensinya selalu berasosiasi dengan logam lainnya seperti emas dan tembaga (Dirjen ESDM, 2007).
2. Tembaga
Tembaga (Cu) mempunyai sistim kristal kubik, secara fisik berwarna kuning. Apabila tembaga dilihat dengan menggunakan mikroskop maka bijih akan berwarna pink kecoklatan sampai keabuan. Unsur tembaga terdapat pada hampir 250 mineral, tetapi hanya sedikit saja yang komersial. Pada endapan sulfida primer, kalkopirit (CuFeS2) adalah yang terbesar, diikuti oleh kalkosit (Cu2S), bornit (Cu5FeS4), kovelit (CuS), dan enargit (Cu3AsS4). Mineral tembaga utama dalam bentuk deposit oksida adalah krisokola (CuSiO3.2HO), malasit (Cu2(OH)2CO3), dan azurit (Cu3(OH)2(CO3)2). Deposit tembaga dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu: deposit porfiri, urat, dan replacement, deposit stratabound dalam batuan sedimen, deposit masif pada batuan volkanik, deposit tembaga nikel dalam intrusi/mafik, serta deposit nativ.3. Batubara
Batubara berasal dari batuan hidrokarbon padat yang terbentuk dari
tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen, serta terkena pengaruh tekanan
dan panas yang berlangsung sangat lama. Proses pembentukan
(coalification) memerlukan jutaan tahun, mulai dari awal pembentukan
yang menghasilkan gambut, lignit, subbituminus, bituminous, dan akhirnya
terbentuk antrasit. Di Indonesia, endapan batubara yang bernilai
ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat
Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan), pada umumnya
endapan batubara tersebut tergolong usia muda, yang dapat dikelompokkan
sebagai batubara berumur Tersier Bawah dan Tersier Atas. Potensi
batubara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau Kalimantan dan
Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dalam jumlah kecil, seperti
di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi (Dirjen ESDM, 2007).
4. Bauksit
Bauksit adalah bahan heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan
terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O)
dan mineral gibsit (Al2O3 .3H2O). Secara umum bauksit mengandung Al2O3
sebanyak 45 – 65%, SiO2: 1 – 12%, Fe2O3: 2 – 25%, TiO2 >3%, dan H2O:
14 – 36%. Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika. Sifat
dari bijih bauksit yakni pelapukannya sangat kuat. Bauksit terbentuk
dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan
kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama
sekali. Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari
batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih. Batuan-batuan tersebut
akan mengalami proses lateritisasi, yang kemudian oleh proses dehidrasi
akan mengeras menjadi bauksit. Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di
kedalaman tertentu. Potensi dan cadangan endapan bauksit terdapat di
Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Pulau Bangka, dan Pulau Kalimantan (Dirjen
ESDM, 2007).
5. Granit
Granit adalah dalah salah satu batuan beku, yang bertekstur granitik dan struktur holokristalin, serta mempunyai komposisi kimia ±70% SiO2 dan ±15% Al2O3, sedangkan mineral lainnya terdapat dalam jumlah kecil, seperti biotit, muskovit, hornblende, dan piroksen. Umumnya granit berwarna putih keabuan, Sebagai batu hias warna granit lainnya adalah merah, merah muda, coklat, abu-abu, biru, hijau, dan hitam, hal ini tergantung pada komposisi mineralnya. Granit merupakan batuan beku asam plutonik atau terbentuk dan membeku dalam kerak bumi. Bentuk cebakan yang terjadi dapat berupa dike, sill, atau dalam bentuk masa yang besar dan tidak beraturan. Batuan lelehan dari granit disebut rhiolit, yang mempunyai susunan kimia dan mineral yang sama dengan granit tetapi tekstur dan strukturnya berlainan. Granit mempunyai sumber cadangan yang potensial, namun sampai saai ini belum banyak yang ditambang. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan (Dirjen ESDM, 2007).
6. Timah
Timah adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang
rendah, berat jenis 7,3 g/cm3, serta mempunyai sifat konduktivitas panas
dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan normal (13 – 1600C), logam ini
bersifat mengkilap dan mudah dibentuk. Timah terbentuk sebagai endapan
primer pada batuan granit dan pada daerah sentuhan batuan endapan
metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turmalin dan urat kuarsa
timah, serta sebagai endapan sekunder, yang di dalamnya terdiri dari
endapan alluvium, elluvial, dan koluvium.
Kalau pertambangan di Indonesia sendiri, kurang lebih ada 360-an perusahaan pertambangan, diantaranya yang paling terkenal ialah Antam sebagai perusahaan tambang emas, dan PT. Timah sebagai perusahaan tambang timah. Selain itu, ternyata di negara kita ini memiliki assosiasi pertambangan, yaitu IMA atau singkatan dari Indonesia Mining Association yang berdiri sejak tahun 1975.
Walaupun cuma sedikit, tapi lumayan lah ada beberapa bahasan tentang pertambangan. Pengertian pertambangan, tahapan kegiatan pertambangan, jenis-jenis pertambangan, dan juga pertambangan yang ada di Indonesia.
Semoga Bermanfaat.....
7. Nikel
Nikel digunakan sebagai bahan paduan logam yang banyak digunakan di berbagai sektor logam. Potensi nikel terdapat di Pulau Sulawesi, Kalimantan bagian tenggara, Maluku, dan Papua. Nikel biasanya terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak. Terdapat dua jenis endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu: sebagai hasil konsentrasi residual silika dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit. (Dirjen ESDM, 2007).Kalau pertambangan di Indonesia sendiri, kurang lebih ada 360-an perusahaan pertambangan, diantaranya yang paling terkenal ialah Antam sebagai perusahaan tambang emas, dan PT. Timah sebagai perusahaan tambang timah. Selain itu, ternyata di negara kita ini memiliki assosiasi pertambangan, yaitu IMA atau singkatan dari Indonesia Mining Association yang berdiri sejak tahun 1975.
Walaupun cuma sedikit, tapi lumayan lah ada beberapa bahasan tentang pertambangan. Pengertian pertambangan, tahapan kegiatan pertambangan, jenis-jenis pertambangan, dan juga pertambangan yang ada di Indonesia.
Semoga Bermanfaat.....
0 komentar:
Posting Komentar