Welcome to the world of Mohamad Ridwan Julianto!

Sabtu, 31 Januari 2015

Kesaktian Pancasila



BAB I
PENDAHULUAN

-Rumusan Masalah:
            Pancasila pada hakekatnya adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara. Mengapa pancasila dianggap sakti hingga harus dilestarikan?

           
BAB II
LANDASAN TEORI

            Sakti memiliki makna tidak terkalahkan, tidak dapat ditaklukkan. Sakti biasanya menjadi predikat bagi seseorang yang memiliki suatu kekuatan tertentu, baik fisik maupun non fisik, sehingga tidak akan terkena segala macam senjata baik senjata tajam maupun senjata yang tidak nampak. Dalam bahasa Jawa terdapat ungkapan; “ Ora tedas tapak paluning pande, sisaning gurendo,” menggambarkan seorang yang tidak akan terlukai oleh senjata apapun. Sakti merupakan kekuatan yang bersifat kemampuan bertahan diri dari segala macam ancaman dan gangguan, memiliki kekuatan yang sah, memiliki alasan kuat, benar atau adil, dapat diterapkan pada tempatnya, dapat mengerjakan atau menyelesaikan hal yang dirancang, mampu menjangkau masa depan.
            Ternyata terminology kata Sakti (kekuatan, kekuasaan atau energi) adalah sebuah konsep ajaran agama Hindu atau perwujudan dari aspek kewanitaan Tuhan. Sementara itu, lambang burung Garuda yang sering menjadi satu kesatuan frase dengan kata Pancasila menjadi Garuda Pancasila ternyata memiliki dasar filosofis tersendiri yang oleh beberapa kalangan disebut berasal dari akar Yahudi.
            Simbol negara “burung Garuda” juga dapat ditelusuri asal-usulnya sebagai simbol Yahudi. Pemilihan simbol “burung Garuda” sendiri sebagai lambang negara adalah sebuah kontroversi karena hanya ditentukan oleh segelintir orang saja tanpa memperhatikan aspirasi mayoritas rakyat Indonesia. “Burung Garuda” memang ada dalam mitologi Hindu yang pernah menjadi agama mayoritas Indonesia di masa lalu, namun pada masa kemerdekaan, Hindu tidak lagi memiliki pengaruh yang signifikan. Agama Islam sendiri sebagai agama mayoritas rakyat Indonesia setelah era Hindu juga tidak mengenal simbol “burung Garuda”. “Burung Garuda” juga tidak pernah benar-benar ada karena hanya sebuah mitos, berbeda dengan burung elang botak yang merupakan binatang asli Amerika. Karena bukan simbol asli bangsa Indonesia maka tidak ada lain simbol “burung Garuda” mengadopsi simbol-simbol kebudayaan asing yang memang memuja-muja simbol “burung mirip Garuda”, yaitu Yahudi yang gerakan Fremasonry-nya sangat berpengaruh sampai saat ini.
            Orang-orang yang merancang simbol “burung Garuda” sebagai simbol negara adalah Sultan Hamid II, Ki Hajar Dewantoro dan Muhammad Yamin. Ketiganya adalah pengikut gerakan Vrijmeselarij dan Theosofi. Sedangkan Presiden Soekarno yang menetapkan simbol “burung Garuda” sebagai lambang negara juga berada dalam pengaruh Fremasonry melalui ayahnya yang merupakan anggota Perhimpunan Theosofi Surabaya.
            Dalam sejarah bangsa kita ini yaitu bangsa Indonesia, bangsa ini pernah memiliki sebuah peristiwa yang “mengegerkan” masyarakat dan pemerintah pada saat itu. Peristiwa tersebut terjadi sekitar 20 tahun setelah bangsa kita merdeka. G30SPKI, itulah sebutan yang terkenal untuk mengingat peristiwa tersebut. Dalam peristiwa itu, telah terjadi pembunuhan yang cukup sadis terhadap para perwira-perwira tinggi TNI pada masa itu salah satunya ialah Jenderal Ahmad Yani.
            Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif dibelakangnya. Akan tetapi otoritas militer dan kelompok reliji terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia dan membenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965–1966.
            Gejolak yang timbul akibat G30SPKI sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia. Pemerintah saat itu menyimpulkan bahwa pemberontakan yang terjadi pada saat itu ialah sebuah wujud yang dilakukan Partai Komunis Indonesia untuk mengubah Pancasila menjadi Ideologi Komunis. Pemerintah Orde baru menetapkan bahwa setiap tanggal 30 September, bangsa ini memperingati hari G30SPKI atau singkatan dari “Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia”. Sementara itu, 1 hari setelah tanggal 30 September yaitu tanggal 1 Oktober, kita memperingati hari kesaktian Pancasila.
            Jadi bisa kita simpulkan bahwa kemunculan peringatan Kesaktian Pancasila disebabkan oleh gagalnya misi kaum komunisa atau lebih tepatnya misi yang dibuat oleh Partai Komunis Indonesia untuk mengganti dasar negara Indonesia. Karena kegagalan itulah Pancasila dianggap sakti, atau justru Pancasila kemudian dibuat sakral dan dianggap sakti.
            Pancasila adalah pedoman yang kuat dan pasti, karena adanya pancasila ada juga hukum-hukum yang mengatur negara, dan mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku menjadi satu kesatuan. Pancasila dapat membuat rasa menghargi sesama manusia dan saling tolong menolong antar manusia. Tidak hanya kepada manusia, pancasila juga dapat membuat bertambahnya keyakinan kepada Tuhan. Dan karena isi dari pancasila itu sendiri yang mencakup semua hubungan manusia dengan sesama dan manusia dengan Tuhan lah yang membuat Pancasila dianggap hal yang sakti, karena dengan memahami Pancasila kita akan menjadi pribadi yang siap berhadapan dengan sesama dan takut kepada Tuhannya.
            Pancasila secara de yure dan de facto memang merupakan dasar negara Republik Indonesia resmi. Beberapa dokumen penetapannya ialah :
Ø  Rumusan Pertama: Piagam Jakarta – Tanggal 22 Juni 1945
Ø  Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar – tanggal 18 Agustus 1945
Ø  Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat – tanggal 27 Desember 1949
Ø  Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara – tanggal 15 agustus 1950
Ø  Rumusan Kelima: Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)           
BAB III
PEMBAHASAN

            Dalam topik diskusi kita kali ini ada sebuah pembahasan, yaitu Pancasila pada hakekatnya adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara. Mengapa pancasila dianggap sakti hingga harus dilestarikan?
            Menurut pandangan saya, maksud kata “sakti” dalam topik kali ini bukan berarti Pancasila bisa mampu mengeluarkan ilmu-ilmu atau jurus-jurus seperti itu. Maksud dari kata “sakti” tersebut adalah bahwa Pancasila tidak bisa diubah dan diganti isinya oleh siapapun. Pancasila dianggap sakti dikarenakan tidak ada satu orangpun yang boleh mengubah dan mangganti dari isi yang telah tercantum dalam pancasila. Selain itu, karena pancasila itu sendiri dijadikan sebagai dasar negara/pondasi yang penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang bermula dari pandangan hidup bangsa dan nilai-nilai murni/falsafah bangsa Indonesia dan menjadikan ciri dari bangsa Indonesia itu sendiri. Pancasila juga di buat untuk memudahkan rakyat indonesia agar terhindar dari perbuatan yang dilarang agama.
 
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan:
            Jadi dari topik diskusi kita kali ini, saya berpendapat bahwa Pancasila dikatakan sakti bukan karena memiliki ilmu-ilmu atau jurus-jurus seperti pada umumnya. Namun, maksud kata sakti dalam Pancasila ialah tidak ada satu orang pun yang boleh mengubah dan menggantikan makna atau isi yang ada di dalam Pancasila. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pernah terjadi suatu peristiwa yang menggegerkan bangsa Indonesia yaitu peristiwa G30SPKI yang terjadi pada 30 September 1965. Peristiwa tersebut mungkin memiliki tujuan yang dibuat oleh pemberontak “Partai Komunis Indonesia”, yaitu ingin mengubah ideologi Pancasila menjadi Idelogi Komunis.
            Pada peristiwa tersebut, pemberontak menargetkan para perwira tinggi TNI, entah maksudnya apa dari menargetkan para perwira, namun dalam peristiwa tersebut memakan korban 6 orang Jenderal dan 1 Kapten, salah satunya ialah Jenderal terbaik yang pernah dimiliki Indonesia yaitu Jenderal Ahmad Yani. Namun dengan cepat, otoritas militer Indonesia memberantasi kejadian tersebut dan menangkap semua anggota PKI dan meredam gejolak yang timbul akibat peristiwa tersebut. Entah akan menjadi seperti apa kalau PKI sukses menyelesaikan misinya pada saat itu, mungkin bangsa Indonesia tidak akan menjadi seperti keadaan Indonesia saat ini. Oleh karena itu, kegagalan yang diderita PKI tersebut menjadi salah satu bukti dari kesaktian Pancasila, dan pemerintah masa orde baru menetapkan untuk memperingati hari kesaktian Pancasila pada setiap tanggal 1 Oktober.

0 komentar:

Posting Komentar

Joelyants. Diberdayakan oleh Blogger.

Gunadarma














Copyright © @Ridwan_Joelyant's | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com